Salam Hangat Rekan Hobiis Ayam Aduan,
Ayam adalah jenis unggas yang sangat rentan terhadap penyakit.
Penyakit pada ayam umumnya disebabkan karena perubahan cuaca yang terjadi
sepanjang tahun. Bahkan sering terjadi jumlah ternak ayam kita sudah cukup
banyak, namun mendadak ada serangan penyakit yang serempak hanya dalam beberapa
hari saja jumlah ternak ayam kita tinggal beberapa ekor saja. Hasil kerja keras
kita dalam mengembangkan usaha ternak ayam hampir tidak ada gunanya. Dan seringkali
hal ini menjadi salah satu penyebab para peternak ayam aduan patah semangat
dalam memulai usaha ternak ayam kembali. Terlebih lagi bila ayam kita yang
turut menjadi korban terserang penyakit dan kemudian mati.
Berbagai usaha pencegahan terhadap ternak ayam dapat kita lakukan,
misalnya melalui hal – hal berikut ini :
1. Vaksinasi rutin semenjak kuthukan
(vaksin tetes), untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak ayam
2. Obat – obatan untuk mengatasi dan
mencegah serangan penyakit ayam
3. Vitamin untuk ayam selalu kita
sediakan secukupnya
4. Makanan/minuman ayam yang
memenuhi kebutuhan nutrisi ayam
5. Sanitasi lingkungan ternak yang bersih
dan higienis
6. Jauhkan “pergaulan” ayam ternakan
kita dengan ayam kampung dan ayam dari pasar (karena ayam kampung dan ayam
pasar ini sering terkontaminasi virus dan penyakit ayam yang mematikan dan
menular.
Selain tips usaha pencegahan penyakit ayam di atas, saya ingin
menambahkan resep untuk pencegahan penyakit ayam secara herbal, di mana bahan –
bahan herbal tersedia banyak dan mudah didapatkan di pasar tradisional, dan
tentu saja dengan harganya yang relatif murah di kantong. Tiap butir obat herbal
ini terdiri dari berbagai bahan herbal yang memiliki khasiat masing – masing dan
kemudian dicampur menjadi satu.
Sebagai tahap awal pembuatan obat herbal ayam ini, semua bahan herbal
kita cuci hingga bersih, lalu dipotong kecil – kecil. Langkah selanjutnya
adalah memblender bahan herbal tersebut hingga lembut lalu bahan herbal yang
sudah diblender tersebut dijemur di terik matahari. Penjemuran dilakukan hingga
bahan herbal tersebut dapat dibentuk menjadi butiran – butiran kecil. Langkah
terakhir adalah membentuk butiran kecil dari adonan yang telah dijemur tadi.
Adapun ukuran butiran jamu herbal tersebut disesuaikan dengan usia dan
kebutuhan ayam, sebagai berikut:
1.
Anak ayam usia 1,5 – 2 bulan : sebesar butiran jagung
2.
Ayam remaja usia 3 – 4 bulan : sebesar butiran biji melinjo tanpa
kulitnya
3.
Ayam usia > 5 bulan : sebesar biji
kelengkeng dengan kulitnya
Adapun berbagai manfaat penggunaan jamu herbal bagi ayam adalah
sebagai berikut :
1.
Mengurangi lemak pada ayam
2.
Mencegah penyakit ayam
3.
Regenerasi sel – sel secara alami
pada ayam
4.
Menambah dan menguatkan stamina
ayam
5.
Alami, sehingga tidak ada efek
samping yang dapat membahayakan kesehatan ayam
Adapun adonan jamu herbal adalah sebagai berikut :
1.
Resep : Kunyit, Kencur, Sunthi,
Jahe, Gula Merah, telur itik
Komposisi : (4, 2, 1, ½, 2 butir)
2.
Resep : Kunyit, Kencur, Temulawak,
Temugiring, Temuireng, Gula Merah, telur itik
Komposisi : (4, 2, 1, 1, 1, 1, 2 butir)
3.
Resep : Kunyit, Kunci, Dlingo, Bengle,
Asam Jawa, Gula Merah, telur itik
Komposisi : (4, 1, 1, 1, 1, 1, 2 butir)
4.
Resep : Kunyit, Kencur, Sunthi, Kunci,
Gula Merah, telur itik
Komposisi : (4, 2, 1, 2, 1, 2 butir)
*) Keterangan :
a) Satuan dalam komposisi adalah
berat, kecuali telur.
b)
Sebelum diblender, semua bahan
adonan (kecuali telur) dicuci bersih kemudian dipotong tipis – tipis agar mudah
digiling saat proses pemblenderan. Telur juga dimasukkan saat diblender agar adonan
lebih lancar untuk diblender. Tambahkan air bila perlu agar proses pemblenderan
lebih cepat berjalan lancar sampai lembut.
c) Tuangkan adonan yang telah
diblender di nampan plastic, lalu jemur hingga liat untuk kemudian dibentuk
butiran bulat atau bulat memanjang (lonjong).
d)
Jemur lagi sampai kering.
Taburkan tepung beras agar butiran tidak lengket.
e)
Simpan di toples kaca atau
plastik, dan jangan lupa diberi kemasan kristal (silica gel) agar tidak pengap.
f)
Penggunaan :
·
Untuk ayam usia 1½ - 4 bulan,
gunakan resep no. 1 dan 2 secara bergantian, misal : Senin 1 butir resep no. 1,
Kamis 1 butir resep no. 2).
·
Untuk ayam dewasa disesuaikan
dengan kebutuhan.
·
Dalam suasana iklim dingin gunakan
1 minggu 2 x (1 butir resep)
·
Dalam cuaca panas cukup satu
macam resep, 1 butir per minggu